Seperti biasa ketika menjelang Tahun baru saya disibukan oleh kegiatan tahun baru, bukan karena saya mengistiwakan acara tahun baru tetapi setiap tahun baru, saya harus bekerja untuk event tahun baru dan tahun baru kali ini (2011) saya kebagian untuk menanganani multimedia untuk event di salatiga dan alhamdulillah event tersebut berjalan dengan lancar.
seperti biasa selesai event saya beres-beres peralatan dan tak terasa setealah selesai beres-beres ternyata hari sudah pagi , belum sempat memejamkan mata sekitar jam 5 pagi telpon saya berdering seorang temen telpon meminta saya untuk membantu pembuatan film indie katanya film ini episode kedua karena pada pembuatan episode I saya nggak bisa datang maka saya katakan padanya "ok nanti saya datang"
setelah beres-beres dan mengembalikan peralatan ke kantor maka saya pun segera meluncur ke boyolali , saya merasa gak enak kalo harus menolak lagi karena kemarin dah gak bisa bantu-bantu . dan saya langsung menuju kelokasi shooting dan shooting di hari pertama itu, baru selesai sekitar jam 11 malem. .Selesai shooting saya pulang ke tempat temen saya tersebut untuk istirahat, karena hampir 2 hari semalem saya belum tidur capek memang tetapi saya lega karena saya sudah bisa menepayi janji saya untuk bantu-bantu temen saya dalam pembuatan film tersebut.
Setelah bisa istirahat semalem paginya saya bersiap-siap untuk shoting hari ke dua dan di hari kedua ini saya di beritahu oleh temen saya klalo lokasi shootingnya di "Kampung Lele" sebuah kampung yang terletak di desa tegalrejo kenapa di sebut kampung lele? karena hampir seluruh warga kampung ini usahanya adalah beternak lele dan inilah yang saya sebut sebagi hadiah tahun baru , kenapa , karena saya dapat mengunjungi kampung lele yang terkenal tersebut tanpa harus keluar biaya sendiri karena transportasi dan akomodasi sudah di tanggung oleh biaya produksi film hehhhee lumayan kan jalan-jalan gratis di tahun baru dan ternyata saya menemukan beberapa hal menarik di kampung lele tersebut.
saya senang sekali karena ketika saya break shooting saya bisa ngobrol-ngobrol dengan Pak Giyatno salah seorang warga kampung lele yang kolamnya digunakan sebagai lokasi shooting. saya banyak mendapat beberapa informasi menarik seputar kampung lele dan usaha lele menurut Pak giyatno di kampung lele tersebut terdapat kurang lebih 4200 kolam lele dan kampung tersebut bisa menghabiskan 11 Ton pakan lele dalam sehari sebuah pasar yang luar biasa bagi pengusaha pakan lele maka tak mengherankan jika hampir semua merk produk pakan lele punya distributor dikampung ini.
selain itu pak Giyatno juga menuturkan bagaimana cara beternak lele mulai dari pembenihan sampai dengan pembesaran dan pemasaran.
Pak giyatno juga menuturkan bahwa produksi lele kampung tersebut baru bisa untuk memenuhi kebutuhan lele untuk daerah Jawatengah dan DIY saja jadi sebetulnya usaha lele ini pasarnya masih sangat terbuka untuk memenuhi kebutuhan lele di kota kota lain di jawa
Dan untuk memenuhi kebutuhan benih atau bibit lele belum sepenuhnya bisa di penuhi oleh kampung lele itu sendiri sebagaian masih mendatangkan dari Tulungagung jawatimur.
Dari ngobrol singkat dengan Pak Giyatno tersebut saya menyimpulkan ada beberapa peluang disana
- Pertama peluang pengadaan bibit lele
- Kedua Peluang pengadaan Pakan lele yang murah karena harga pakan lele saat ini relative mahal sekitar 260ribu sampe 290ribu per sak atau per 30Kgnya saya sempat membayangkan jika kita bisa membuat pakan lele yang berkualitas dan di sukai lele tapi murah misalnya kita bisa memproduksi pakan lele dan menjual pakan lele di bawah harga 200ribu dan bisa menyuplai satu ton saja per hari dari 11 ton kebutuhan pakan kampung lele per hari maka itu sebuah peluang pasar yang luar biasa.
Selain hal di atas saya juga berpikir bahwa kampung lele juga bisa dan layak untuk di jadikan obyek pembuatan Film Dokumenter.....
0 komentar:
Posting Komentar